Ahad (01/06/2025), Pimpinan Cabang Fatayat NU Tulungagung gelar rapat kerja pertama masa khidmat 2025-2030 di Kampung Coklat, Blitar. Raker pertama ini mengusung tema “PC Fatayat NU Tulungagung Berbudaya, Melesat, Mendunia.”Agenda ini dibuka oleh Alik Mudrikah, Ketua PC Fatayat NU Tulungagung. Acara dilanjutkan dengan sidang pleno yang dipimpin oleh sekretaris, Arista Dwi Saputri. Masing-masing wakil ketua menyampaikan rancangan program yang telah dilakukan ketika Renstra tempo hari.

Ni’matul Khoiriyah, Waka 1 menyampaikan rencananya untuk berkolaborasi dengan program pemerintah dalam pendampingan kasus yang terjadi di Tulungagung. “Maraknya temuan kasus kekerasan seksual, juga pedofil menjadi perhatian khusus bagi kami.” Jelasnya. Waka 1 mencakup bidang ekonomi dan koperasi, LPK (Lembaga Pembinaan Kader) Lintang Songo dan Koperasi Yasmin, serta Bidang Hukum Politik dan Advokasi serta LKP3A (Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak).

Waka 2, Siti Nurul Aliyatusamsiyah memandu bidang Pengembangan Organisasi dan Pengkaderan. Aliya menuturkan bahwa seluruh kader diwajibkan untuk mengikuti LKD (Latihan Kader Dasar) dan LKL (Latihan Kader Lanjutan) guna membangun dan meningkatkan kualitas kader Fatayat NU Tulungagung. Aliya juga menjelaskan tentang Asifa (Ajang Potensi Fatayat), sebuah program unggulan PW Fatayat NU Jawa Timur yang bertujuan untuk menggali potensi kader dan kelembagaan Fatayat.

Bidang kesehatan dan lingkungan hidup berada dalam naungan Waka 3, Ika Al Mumtahanah. Senada dengan Waka 1, Waka 3 juga mempunyai rencana untuk mengadakan sosialisasi pada orang tua dan anak tentang penanganan kasus pelecehan seksual. Program ini tidak hanya bertujuan agar masyarakat bisa menjaga kesehatan fisik dengan baik, namun juga memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan psikis (mental) . Selain itu, Ika juga menyampaikan tentang salah satu program bank sampah yang berfokus pada reduce, reuse, recycle yang nantinya akan ditujukan untuk 19 kecamatan yang ada di Tulungagung.

Hetik Harnonik, Waka 4 mencanangkan untuk mengaktifkan seluruh media sosial Fatayat NU Tulungagung, mengadakan pelatihan desain grafis (canva, video grafis), juga menyaring informasi yang beredar di masyarakat (hoax). Utamanya, semua informasi yang dipublikasikan dapat tersampaikan dengan baik. Waka 4 dilingkupi oleh bidang media informasi, penelitian, dan pengembangan (Lembaga Pers, dan Garfa).

Lebih dalam lagi, Alik kembali mengingatkan tentang program unggulan yang telah dirangkai ketika melakukan Renstra tempo hari. “Program yang telah dirancang, jangan lupa untuk disinkronkan kembali dengan tema kita, yakni berbudaya, melesat, mendunia.” Imbuhnya. Terakhir, ketua sidang pleno, Arista menambahkan agar para sahabat memilah tiga program yang telah dicanangkan, yakni program unggulan, program rutin, dan program kerja. Acara ditutup dengan menyanyikan hymne Fatayat bersama, sekaligus do’a yang dipimpin oleh Siti Saudah.

 

Kontributor: Faatihatul Ghaybiyyah

Editor: Muhlasin