Tulungagung—Menyikapi situasi nasional yang kian memanas akibat aksi demonstrasi yang menelan korban jiwa dan memicu kerusuhan di sejumlah daerah, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Tulungagung menggelar kegiatan “Doa Bersama untuk Negeri” pada Minggu (31/8/2025). Acara ini dilaksanakan secara virtual melalui platform Google Meet dan diikuti oleh ratusan kader Fatayat NU dari berbagai kecamatan di Tulungagung.

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut instruksi Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Timur agar seluruh cabang hingga tingkat ranting menyelenggarakan doa bersama demi keselamatan bangsa dan terjaganya persatuan nasional. Acara dimulai pukul 19.20 WIB dan berlangsung selama satu jam hingga pukul 20.20 WIB. Rangkaian acara meliputi pembukaan yang dipandu oleh Wakil Sekretaris PC Fatayat NU Tulungagung, Sahabat Elisaningsih, sambutan dari Ketua PC Fatayat NU Tulungagung, pembacaan pernyataan sikap organisasi, istighosah serta doa bersama untuk negeri, dan ditutup dengan pesan peneguhan komitmen kebangsaan.

Seruan Damai dan Penolakan Provokasi
Dalam sambutannya, Ketua PC Fatayat NU Tulungagung, Alik Mudrikah, menyampaikan keprihatinan mendalam atas jatuhnya korban jiwa, baik dari masyarakat sipil maupun aparat keamanan, dalam gelombang demonstrasi yang terjadi belakangan ini. Ia juga menyesalkan munculnya aksi anarkis berupa pembakaran fasilitas umum, penjarahan toko, dan tindakan destruktif lain yang dinilai tidak mencerminkan karakter bangsa Indonesia.

“Fatayat NU Tulungagung mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tetap menyalurkan aspirasi sesuai koridor hukum, dengan cara damai. Kami juga menyerukan agar masyarakat tidak ikut dalam aksi turun ke jalan pada 4 September 2025 yang dimobilisasi melalui media sosial dan berpotensi memicu tindakan anarkis,” tegas Alik Mudrikah dalam sambutannya.
Lebih lanjut ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah situasi yang penuh gejolak. Menurutnya, kritik terhadap kebijakan pemerintah tetap perlu dilakukan, namun harus dilakukan dengan cara yang bermartabat dan mengutamakan substansi perbaikan untuk kemajuan bangsa.

“Kita harus tetap kritis terhadap berbagai isu yang berkembang, namun selalu mengedepankan substansi dan semangat perbaikan untuk negeri tercinta ini,” imbuhnya. Melalui agenda ini pula, PC Fatayat NU Kabupaten Tulungagung turut menghimbau masyarakat yang berada di lingkungan NU maupun masyarakat luas untuk tetap tenang dalam menyampaikan aspirasi dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai ukhuwah.

Doa dari Tanah Suci
Usai pembacaan pernyataan sikap, kegiatan berlanjut dengan istighosah dan doa bersama. Momentum ini menjadi istimewa karena dipimpin langsung dari Tanah Haram, Makkah al-Mukarramah, oleh Ketua 1 PC Fatayat NU Tulungagung, Sahabat Nikmatul Khoiriyah. Ia saat ini sedang menunaikan ibadah umrah namun menyempatkan diri untuk memimpin doa bersama kader Fatayat secara daring. Dengan penuh kekhusyukan, Nikmatul Khoiriyah memanjatkan doa agar bangsa Indonesia dilindungi dari segala mara bahaya dan diberi kedamaian di tengah tantangan sosial-politik yang semakin kompleks.

“Semoga doa yang dipanjatkan dari Tanah Suci ini menjadi wasilah turunnya rahmat dan pertolongan Allah SWT, agar bangsa kita dijauhkan dari fitnah, perpecahan, dan diberi keamanan serta keberkahan,” ucapnya dalam lantunan doa yang diikuti dengan khusyuk oleh seluruh peserta.
Aspirasi dari Kader Perempuan NU

Keterlibatan PC Fatayat NU Tulungagung dalam menyuarakan perdamaian dan menolak provokasi mencerminkan konsistensi organisasi perempuan NU tersebut dalam mengawal nilai-nilai kebangsaan. Sebagai salah satu badan otonom NU yang mayoritas beranggotakan perempuan muda, Fatayat NU menegaskan komitmennya untuk aktif merespons isu-isu sosial, politik, dan keagamaan yang berdampak luas bagi masyarakat utamanya bagi kelompok perempuan dan kelompok marjinal lainnya.

Melalui doa bersama ini, PC Fatayat NU Tulungagung tidak hanya menjalankan instruksi PW Fatayat NU Jawa Timur, tetapi juga memperkuat ikhtiar spiritual di tengah situasi bangsa yang berpotensi diwarnai perpecahan. Para kader berharap bahwa langkah-langkah kecil yang dilakukan secara serentak dari berbagai daerah akan menghadirkan energi positif dan menyejukkan bagi masyarakat.

Harapan untuk Bangsa
Acara ditutup dengan penegasan pentingnya menjaga ukhuwah, persaudaraan, dan kebersamaan sebagai modal utama dalam menjaga keutuhan bangsa. Fatayat NU Tulungagung mengajak seluruh masyarakat untuk lebih waspada terhadap ajakan yang mengarah pada tindakan provokatif, khususnya melalui media sosial yang kerap dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi menyesatkan.

“Kita harus lebih cerdas dan selektif dalam menyikapi informasi. Jangan mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas kebenarannya dan berpotensi memecah belah persaudaraan kita sebagai bangsa,” demikian salah satu pesan penutup yang disampaikan panitia.

Dengan berakhirnya doa bersama ini, Fatayat NU Tulungagung menegaskan posisinya sebagai garda moral yang terus berupaya menjaga kedamaian dan persatuan bangsa. Mereka percaya bahwa jalan spiritual melalui doa dan istighosah harus diiringi dengan komitmen nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk menolak segala bentuk kekerasan dan provokasi.

“Doa adalah ikhtiar batin, tetapi tindakan nyata berupa sikap arif, bijaksana, dan menahan diri dari tindakan anarkis adalah ikhtiar lahir yang tidak kalah penting,” demikian penegasan akhir dari panitia penyelenggara.

Melalui kegiatan ini, PC Fatayat NU Tulungagung berharap dapat memberikan keteladanan dalam merespons isu kebangsaan. Selain doa bersama, organisasi ini berkomitmen untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya perempuan dan pemuda, agar tidak terjebak dalam arus provokasi yang dapat merusak stabilitas nasional. Kader Fatayat juga menegaskan bahwa menjaga perdamaian bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan, melainkan kewajiban seluruh elemen bangsa. Dengan semangat kebersamaan, mereka optimistis Indonesia akan mampu melalui ujian kebangsaan dengan baik.(*)

Redaksi: Rubrik ini adalah rubrik khusus untuk kegiatan yang diisi sekaligus dilaksanakan oleh warga NU di lingkungan PCNU Kabupaten Tulungagung dan dikirimkan ke Ruang Redaksi LTN PCNU Tulungagung