Tulungagung—Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (PC Fatayat NU) Tulungagung menggelar Pelatihan Daiyah Milenial bertajuk “Penguatan Moderasi Beragama” pada Ahad, 2 November 2025 bertempat di Aula PCNU Tulungagung.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan kader Fatayat NU se-Kabupaten Tulungagung yang membidangi dakwah dan keagamaan di tingkat Pimpinan Cabang Maupun Pimpinan Anak Cabang (PAC). Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Fatayat NU dalam memperkuat kapasitas kader perempuan muda NU agar mampu berperan aktif dalam penguatan moderasi beragama di era digital yang penuh tantangan.

Pelatihan menghadirkan tiga narasumber inspiratif dan berkompeten di bidangnya, yaitu Dr. Aladin Ali Raja, S.HI., M.H. (Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tulungagung), Dr. Zulva Ismawati, M.Pd. (Dosen Manajemen Dakwah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung), dan Ashima Faidati, S.H.I., M.Sy. (Pengasuh Pondok Pesantren Al Ghozali Bolu Tulungagung).

Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pembekalan tentang berbagai keterampilan penting yang dibutuhkan dalam dunia dakwah modern, mulai dari public speaking dan retorika dakwah, hingga teknik menyusun pesan dakwah yang menarik serta pembuatan konten dakwah kreatif di media sosial. Para narasumber juga menekankan pentingnya kehadiran daiyah muda yang mampu berdakwah dengan pendekatan yang ramah, inklusif, dan sesuai dengan semangat Islam rahmatan lil ‘alamin.

Suasana pelatihan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Peserta aktif berdiskusi, melakukan praktik berbicara di depan umum, serta mempresentasikan ide-ide dakwah kreatif yang relevan dengan tantangan generasi muda saat ini. Melalui pendekatan yang inspiratif dan aplikatif, kegiatan ini memberikan ruang bagi kader Fatayat NU untuk mengeksplorasi potensi diri sekaligus memperkuat jaringan dakwah di tingkat akar rumput.

Ketua PC Fatayat NU Tulungagung dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata Fatayat NU dalam menyiapkan kader perempuan yang tangguh dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Fatayat NU harus mampu melahirkan generasi daiyah yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga memahami konteks sosial masyarakat serta mampu menggunakan media digital untuk menebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan menenangkan,” ujarnya.

Melalui pelatihan ini, PC Fatayat NU Tulungagung berharap akan lahir daiyah muda yang moderat, inspiratif, dan digital savvy, yang mampu menjadi duta dakwah perempuan NU di berbagai ruang publik—baik di dunia nyata maupun di ruang digital—serta berkontribusi nyata dalam menjaga harmoni sosial dan memperkuat semangat kebangsaan.(*)

 

Kontributor: Tim PC Fatayat Tulungagung
Editor: Tim LTN NU Tulungagung