Oleh : Ustadz H. Bagus Ahmadi
Katib Syuriah PCNU Tulungagung

Kitab Al-Asybah wan Nadhair fil Furu’ ditulis oleh Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar as-Suyuthi (911 H/1505 M). Sebelum menulis Al-Asybah, Imam as-Suyuthi terinspirasi oleh kitab yang lebih dulu ia tulis tentang standar dan kaidah fikih, yaitu kitab Sawaridul Fawaid fidl Dlawabith wal Qawaid.

Kitab tersebut mendapat sambutan luar biasa dari kalangan murid ataupun ulama. Di satu sisi, kehadiran kitab tentang kaidah yang cukup beragam, baik dari corak dan sistematika penulisan, mengilhami As-Suyuthi untuk membukukan kaidah-kaidah fikih secara lebih singkat, padat, dan sistematis.

Al-Asybah merupakan ringkasan dari kitab-kitab tentang kaidah fikih yang pernah ditulis Ulama sebelumnya. As-Suyuthi mengambil kaidah-kaidah terpenting yang terdapat di beberapa kitab, di antaranya Al-Majmu’ al-Mudzhab fi Dlabthi Qawaidil Madzhab karangan Abu Said Al-Alai, Al-Asybah wan-Nadhair yang ditulis Tajuddin As-Subuki, dan Kitab Al-Mantsur fil Qawaid karya Az-Zarkasyi. Kendati kitab yang dikarangnya bukan entri baru di cabang ilmu ini, terutama yang bercorak mazhab Syafi’i, namun As-Suyuthi unggul dalam beberapa hal.

Selain Al-Asybah lebih ringkas, paparan yang disampaikan dilengkapi dengan analisis kritis dan komparasi antara pendapat yang merupakan ciri khas dan kepiawaiannya. Terkait referensi kitab fikih, As-Suyuthi menggunakan kitab fikih mazhab Syafi’i terkemuka. Kitab yang sering dikutipnya adalah Raudhatut Thalibin dan Al-Manhaj karangan Imam An-Nawawi.

Dalam mukadimah Al-Asybah dipaparkan bahwa Al-Asybah ini terdiri dari tujuh kitab. Kitab pertama menjelaskan tentang al-Qawaid al-Khams atau lima kaidah dimana semua masalah fiqih merujuk kepadanya. Kitab kedua tentang Qawaid Kulliyah sebanyak empat puluh kaidah. Kitab ketiga tentang kaidah-kaidah yang diperselisihkan. Kitab keempat tentang hukum-hukum yang banyak berlaku, seperti hukumnya orang yang lupa, terpaksa, orang gila, anak kecil, dan lain sebagainya. Kitab kelima menjelaskan tentang bab-bab dalam fiqih yang dimulai dari bab thaharah sampai bab al-Wala. Kitab keenam membahas tentang perbedaan-perbedaan dalam fiqih, semisal perbedaan antara lamsu dan massu serta imbas hukumnya. Kitab ketujuh tentang nadhair yang bermacam-macam.

Penulis mengaji kitab Al-Asybah kepada KH. Ahmad Idris Marzuki. Pengajian ini dilaksanakan secara rutin setiap hari kecuali hari Selasa dan Jum’at setelah pengajian kitab tafsir Jalalain. Penulis mengikuti pengajian tidak dari awal kitab, namun mulai halaman 158 sampai khatam pada halaman 299.

Adapun sanad kitab Al-Asybah wan Nadhair yang menghubungkan penulis dengan para guru mulia adalah sebagai berikut:
KH. Ahmad Idris Marzuki dari Syekh Muhammad Yasin al-Fadani dari Syekh Muhammad Ali al-Maliki dari Sayyid Bakri Syata dari Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan.

Jalur yang lain Syekh Muhammad Yasin al-Fadani dari Syekh Umar Hamdan al-Mahrisi dari Sayyid Husain bin Muhammad al-Habsyi dari Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan dari Syekh Utsman bin Hasan ad-Dimyathi dari al-‘Allamah Muhammad bin Abdul Qadir al-Amir dari Syekh Ali bin Muhammad al-‘Arabi as-Saqqath dari Syekh Abdullah bin Salim al-Bashri dari Syekh Isa al-Ja’fari ats-Tsa’alibi dari Syekh Ali al-Ajhuri dari as-Siraj Umar bin al-Ja-i dari pengarang kitab al-Hafidh Jalaluddin Abil Fadl Abdurrahman bin Abu Bakar as-Suyuthi.

Sanad yang berbeda penulis peroleh dari KH. Abdullah Kafabihi Mahrus dari Syekh Muhammad Yasin al-Fadani dari al-‘Allamah Kyai Muhammad Ma’shum bin Ahmad al-Lasimi dan Sayyid Kyai Ahmad Bakri bin Sida al-Bantani as-Sampuri, Keduanya dari Syekh Muhammad Khalil bin Abdul Lathif al-Bangkalani dari Syekh Mahmud Kinan al-Falimbani dari Syekh Abdusshamad bin Abdurrahman al-Falimbani dari Syekh Aqib bin Hasanuddin al-Falimbani dari Pamannya, Syekh Thayyib bin Ja’far al-Falimbani dari Ayahnya, al-Musnid Syekh Ja’far bin Muhammad bin Badruddin al-Falimbani dari as-Syams Muhammad bin al-‘Ala al-Babili dari Syekh Abul Abbas Ahmad bin Muhammad bin Abil ‘Afiyah yang terkenal dengan julukan Ibnil Qadli dari Syekh Nuruddin Ali bin Abu Bakar al-Qarafi dari pengarang kitab al-Hafidh Jalaluddin Abil Fadl Abdurrahman bin Abu Bakar as-Suyuthi.