Bulan: Mei 2020

Fatayat NU Distribusikan Sembako Kepada Warga Terdampak Covid-19

Tulungagung – PC Fatayat NU Tulungagung distribusikan bantuan sembako dari Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini pada pada Minggu (17/5/2020). Dia yang juga merupakan anggota Komisi IX DPR RI ini memberikan bantuan sembako tersebut kepada masyarakat di Tulungagung. Bantuan tersebut diberikan dengan harapan bisa membantu para pekerja yang di rumahkan akibat pandemi serta beberapa masyarakat lain yang terdampak adanya pandemi Covid-19. Pendistribusian sembako tersebut dimulai dengan acara serah terima secara simbolis yang dilaksanakan di halaman Kantor PCNU Tulungagung yang dihadiri oleh Ketua Tanfidhiyah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tulungagung, K.H. Abdul Hakim Mustofa, Rais Syuriah PCNU Tulungagung, K.H....

Read More

GP Ansor Ranting Pinggirsari Bagi-bagi Jus Jambu untuk Cegah Persebaran Cikungunya

Ngantru – Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Tulungagung, warga Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung diserang virus chikungunya. Ada setidaknya 39 orang jatuh sakit berupa demam dan linu dipersendian hingga merasakan seakan lumpuh untuk berjalan atau sakit saat memegang sesuatu. Situasi tersebut membuat GP Ansor Ranting Pinggirasi bergerak untuk memberikan edukasi dan pembagian ratusan bungkus jus jambu merah sebagai upaya menangkal virus tersebut. Iqlal Alfien selaku Ketua GP Ansor Ranting Pinggirsari mengatakan bahwa kegiatan ini murni kepedulian GP Ansor kepada masyarakat karena banyak diantara korban adalah kader GP Ansor sendiri. “Kami sengaja mengadakan program pembagian jus ini...

Read More

Trend Ngaji Online dan Ambyarnya Kharisma Kiai NU, Sudah Saatnya Move On!

Corona Viruz Disease 2019 (Covid-19) bukan saja menumbangkan ratusan dan ribuan nyawa manusia di dunia. Tetapi, juga segala egosentrisme manusia. Yang tidak kalah parah, hipotesa kultural warga Nahdliyyin pun ikut tumbang. Pengalaman di bulan Ramadhan ini perlu sedikit diurai. Pertama sekali, ketika pandemi Covid-19 merajalela, banyak pondok pesantren meliburkan kegiatan belajar-mengajar mereka. Para santri diberikan kesempatan pulang ke kampung halaman masing-masing. Dalam rangka tetap menjalin tali silaturahmi dan intelektual, kiai-kiai kharismatik dan gus-gus kredibel memanfaatkan media sosial. Mereka menyenggarakan pengajian online; membacakan kitab-kitab kuning dan mengkajinya secara livestreaming. Kedua, kenyataan tidak sebanding dengan harapan. Para kiai dan gus yang...

Read More